Rembang , Sindoraya.com Pembangunan SD Negeri Tanjungsari dengan nilai milyaran rupiah seharusnya dapat menyerap warga sekitar Desa Tanjungsari Kecamatan Kragan Kabupaten Rembang, namun yang terjadi malah sebaliknya warga lokal yang ingin bekerja di Proyek Tersebut malah dapat penolakan dari Mandornya.
Proyek pembangunan SDN Tanjungsari dengan nilai pagu Hampir 1,5 Milyar harusnya dapat membantu perekonomian warga sekitar Desa Tanjungsari, tetapi demikian menurut warga ternyata tidak sesuai yang di harapkan pasalnya ada 7 pemuda warga desa tanjungsari yang ikut bekerja di proyek tersebut mendapat penolakan dari mandor.
Dari keterangan 7 pemuda tersebut kepada awak media, mereka menyampaikan pada awalnya mereka sudah pernah bekerja di proyek tersebut untuk bagian pembangunan Jamban dan UKS berhubung mau selesai tujuh pemuda tersebut ingin bekerja untuk pembangunan Ruang kelas yang nilai pagunya Bernilai Rp. 800 Juta sekian.
Tetapi apalah daya mandor atas nama Mas Pri dari CV Ideas yang beralamatkan Di Desa Pancur Kecamatan Pancur menolak untuk menerima tenaga kerja dari ke Tujuh pemuda Tersebut, dengan alasan pekerja sudah penuh.
Menurut informasi CV Ideas bosnya adalah Pak Lutfi DPRD Rembang Fraksi partai PPP, seharusnya beliau sebagai wakil rakyat harus menerima aspirasi dari rakyat karena pekerjaan tersebut bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi rakyat, apalagi ini yang di tolak mandornya beliau adalah warga Asli lokal Tanjungsari.
Dari ke tujuh warga pada intinya berharap betul masih di pekerjakan di proyek pembangunan SDN Tanjungsari karena untuk memenuhi kebutuhan rumahtangganya. Apabila dalam waktu dekat belum ada titik temu mereka akan membuat aksi protes di lokasi Proyek .
(Nur Faizin)