LAMONGAN – Sindoraya.com Beredar isu terkait pungli di SMA Negeri 1 Babat, yang santer memojokkan serta secara tidak langsung mengintimidasi pihak SMA Negeri 1 Babat Dugaan pungli tersebut ialah adanya pembiayaan penebusan LKS (Lembar Kerja Siswa) serta pembiayaan kegiatan P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila).
Hal tersebut langsung dibantah oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Babat, H. Sunardi, Senin (14/10/2024), bahwa hal tersebut tidak benar adanya Kabar beredar seperti itu .
“Di SMA Negeri 1 Babat ini tidak ada LKS dan tidak ada pula pungutan biaya kegiatan P5. Bahkan kami selaku pihak sekolah tidak pernah memungut biaya untuk seragam, kecuali pesan sendiri kepada kami, kami bebaskan untuk pembelian seragam di luar sekolah, yang penting sesuai dengan aturan-aturan yang ditentukan pihak SMA Negeri 1 Babat,” ungkap kepala sekolah yang menjabat 5 tahun di SMA Negeri 1 Babat ini.
Lebih lanjut, H. Sunardi membeberkan, “Ada iuran, itu pun bersifat sukarela, kisaran 5 ribu hingga 10 ribu, untuk alat-alat perlengkapan sholat di masjid milik SMA Negeri 1 Babat yang baru 70% tahap pembangunan, selain itu tidak ada pungutan-pungutan lainnya,” imbuhnya singkat.
SMA Negeri 1 Babat yang beralamatkan di jalan Sumowiharjo lingkungan Sawonggaling Kelurahan Babat Kecamatan Babat, merupakan lembaga sekolah terfavorit, bukan hanya siswa-siswi dari Kecamatan Babat saja yang ingin bersekolah SMA tersebut, melainkan dari kecamatan-kecamatan lainnya, tentunya dengan sistem penerimaan yang ketat (zonasi, afirmasi dan prestasi) sehingga siswa-siswi yang bersekolah di SMA Negeri 1 Babat terseleksi dengan ketentuan yang berlaku.
Hingga berita ini ditayangkan, isu mengenai pungli di SMA Negeri 1 Babat tidak benar adanya, dan semua itu hanya berita yang ingin menjatuhkan nama besar SMA Negeri 1 Babat sebagai lembaga sekolah terfavorit di Kecamatan Babat. (Tim /limbd