Surabaya – Perselisihan yang sempat memanas dan viral di media sosial terkait Rumah Sakit M. Soewandhie kini berujung damai. Dr. Billy, Direktur Rumah Sakit M. Soewandhie, bersama Haji Muhammad Rosuli, Ketua Ormas Barisan Nasional Pemuda Madura Kota Surabaya, menyampaikan komitmen mereka untuk menyelesaikan masalah ini secara damai dan mengutamakan kepentingan masyarakat.
Dr. Billy menegaskan, “Rumah sakit ini bukan milik pribadi, baik milik saya maupun pihak lainnya. Ini adalah rumah sakit milik masyarakat, dan kami berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang terbaik.” Pernyataan ini muncul sebagai respon atas konflik yang sebelumnya sempat menimbulkan perdebatan terkait kepemilikan rumah sakit. Dr. Billy menyampaikan bahwa pelayanan kesehatan untuk masyarakat akan tetap berjalan seperti biasa, tanpa gangguan.
Sementara itu, Ketua Ormas Barisan Nasional Pemuda Madura Kota Surabaya, Haji Muhammad Rosuli, menyatakan dalam konferensi pers bahwa dirinya dan pihak lawan, Bapak Billy, telah bersepakat untuk menyelesaikan masalah dengan cara damai dan saling memaafkan.
Rosuli mengungkapkan terima kasih kepada media atas perannya dalam menyuarakan kasus ini dan berharap media juga bisa turut mengedukasi masyarakat tentang perdamaian yang dicapai. “Saya memohon maaf atas tindakan-tindakan yang mungkin kurang pantas dalam proses ini,” ujarnya di Kantor Walikota Surabaya. Ia juga menegaskan bahwa rumah sakit yang menjadi pokok perselisihan adalah milik masyarakat dan akan terus melayani mereka tanpa kepentingan pribadi.
Dalam kesempatan tersebut, Rosuli menambahkan bahwa langkah-langkah hukum telah ditempuh untuk mencabut laporan polisi yang sempat dibuat oleh kedua belah pihak di Polrestabes Surabaya. Pencabutan laporan dilakukan berdasarkan perjanjian damai yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Surabaya. Kesepakatan ini, menurut Rosuli, bukan hanya mencakup pembatalan proses hukum, tetapi juga sebagai komitmen moral dari masing-masing pihak untuk saling memaafkan dan menghormati.
“Kesepakatan ini sudah resmi, dan pencabutan laporan pidana akan segera diproses di Polrestabes. Dengan mediasi Pemerintah Kota Surabaya, kami ingin menunjukkan bahwa masalah ini bisa diselesaikan dengan baik,” lanjutnya.
Rosuli mengakhiri pernyataan dengan menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada Billy. “Saya atas nama pribadi dan organisasi memohon maaf kepada Bapak Billy atas segala kesalahan yang mungkin terjadi. Saya berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa setiap perselisihan dapat diselesaikan dengan bijak dan damai,” katanya menutup pernyataan.
Perdamaian ini membawa harapan baru bahwa rumah sakit yang menjadi objek perselisihan dapat terus melayani masyarakat tanpa gangguan, mengingat komitmen dari kedua belah pihak untuk menciptakan situasi yang kondusif.bib