SAMPANG, SINDORAYA.COM Rudi Arifianto sebagai pejabat Pj Bupati Sampang terkesan tidak becus dalam Menjalankan tugasnya sebagai pelayanan Publik, di ketahui sering tidak ada di Kantor lantas bagai mana nasib kepemerintahan pemkab sampang kalao PJ Bupatinya aja tidak memberikan contoh teladan, Selama 8 bulan Rudi arifianto menjalani kepemimpinannya seakan tidak jelas dan tidak membuat sampang lebih baik.
Masarakat sampang mempertanyakan komitmennya PJ bupati sampang selaku Mentor Utama, apa bukti kemajuan yang menjadi kebanggaan kabupaten Sampang yang lebih Baik. pada kenyataannya kehadiran Rudy Arifianto yang di pilih menjadi PJ di Kabupaten Sampang ini justru di nilai memicu kegaduhan
Para aktivis lembaga suwadaya masarakat ( LSM ) di Kabupaten sampang menilai Bahwa Kepemimpinan Rudy Arifianto bukan bekerja Untuk masarakat Kabupaten sampang Melainkan hanya untuk menjadi bupati boneka. LSM yang tergabun dalam Forum Sampang (Forsa) Hebat, Hari itu mendatangai kantor Bupati dengan aksi menyegel pintu ruang kerja Penjabat (PJ) Bupati Sampang di Gedung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang, Jl. Jamaludin No.1 A Kelurahan Gunung Sekar Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Rabu (6/11/2024) siang.
Hal ini Aktivis LSM merasa sangat kecewa atas sikap dirinya yang tidak kopratif, Ketua dan anggota Forsa Hebat yang yang sudah melayangkan kop surat untuk permohonan audiensi dengan Pj Bupati Sampang, Rudi Arifiyanto namun tidak ada respon positif,
Nur Hasan ketua lembaga forsa hebat Mengatakan, pihaknya sangat kesal dan kecewa dengan Pj Bupati Sampang,.bahkan selama dirinya menjabat di kabupaten sampang alergi dengan Aktifis yang ingin bertemu namun tidak pernah bisa ditemui, Rudy Arifianto tidak punya jiwa pemimpin dia pengecut,
“Kami butuh Rudi Arifiyanto, selaku Pj Bupati yang bisa menjamin pelaksanaan Pilkada serentak 27 November berlangsung aman, damai dan Kondusif, dan kami ingin mempertanyakan langkah strategis Pemda dibawah kendalinya. Dan sumber yang kami terima, Pj. Bupati jarang masuk Kantor,” ucap Nur Hasan.
Audiensipun gagal, puluhan Aktivis Forsa Hebat memilih keluar ruangan aula rapat Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Sampang, dan langsung menuju Ruang kerja PJ Bupati Rudi Arifiyanto kemudian menyegel pintu Ruang kerjanya.
Selesai menyegel, puluhan Aktivis langsung membubarkan diri dengan tertib.
Ditempat terpisah Nur Hasan menjelaskan, tujuan audiensi dilakukan meminta netralitas para instansi terkait dalam Pilkanda mendatang. Ia mengaku sebelumnya upaya (Audiensi) dengan Kapolres Sampang AKBP Hendro Sukmono bersama jajarannya, KPU Sampang dan Bawaslu.
“Tujuan audiensi kami hanya ingin penyelenggara pemilu, baik KPU, Bawaslu dan TNI Polri serta Pemerintah Daerah Kabupaten Sampang Profesional dan Netral dalam Pilkada Sampang, guna terlaksananya Pilkada Sampang berlangsung aman, damai dan Kondusif,” pungkasnya.
Sementara Ketua PWI Sampang, Fathor Rahman meminta penyelenggara pemilu wajib mengedepankan netralitas. Hal itu menjadi kunci utama dalam menjamin integritas, keadilan, dan kepercayaan masyarakat terhadap jalannya proses pemilu yang demokratis dan transparan.
“Penyelenggara harus netral demi mewujudkan Pemilu berjalan bebas dan adil, karena akan mempengaruhi tingkat kondusifitas dan pelanggaran kampanye lainnya,” ujar Mamang sapaan akrab Fathor Rahman.
Hadir menemui aktivis termasuk Forsa Hebat, diantaranya Asisten 1 Pemkab Sampang, Sudarmanto, Kepala Bakesbangpol Sampang Anang Junaidi, Perwakilan Bagian Hukum, Kepala Inspektorat Sampang Ariwibowo Sulistiyo, dan perwakilan BKSDM Sampang.