
Sindoraya.com, Surabaya, – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur kembali berhasil melakukan identifikasi terhadap 4 kantong jenazah korban peristiwa robohnya bangunan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Jules Abraham Abast dalam konferensi pers di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya, pada Selasa (14/10/2025) malam mengatakan bahwa pembaruan ini merupakan kelanjutan dari proses identifikasi yang telah dilakukan beberapa waktu sebelumnya.
“Perkembangan proses operasi DVI, terkait dengan identifikasi jenazah korban robohnya bangunan pada Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, hari ini Tim DVI berhasil identifikasi 4 kantong jenazah,” kata Kombes Pol Abast.
Sementara itu, Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Dr. dr. M. Khusnan Marzuki menyampaikan hasil identifikasi terbaru itu adalah Empat kantong jenazah yang terdiri dari Tiga jenazah dan Satu body part.
“Pada hari ini, Selasa tanggal 14 Oktober 2025, Tim DVI Polda Jatim telah berhasil melaksanakan identifikasi terhadap 4 kantong jenazah yang terdiri dari 3 jenazah dan 1 body part,” jelas Kombes Khusnan.
Keempat kantong jenazah tersebut teridentifikasi sebagai berikut:
1. Post Mortem RSB B-029, teridentifikasi melalui DNA dan medis, cocok dengan Ante Mortem 002, atas nama Ubay Dinhai Azkal Askia, laki-laki (15), warga Dusun Batoporo, Batoporo Timur, Kedungdung, Sampang.
2. Post Mortem RSB B-036, teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti (barang kepemilikan), cocok dengan Ante Mortem 063, atas nama M. Muhfi Alfian, laki-laki (16), warga Perum The Sun Village C-14, RT 014 RW 003, Damarsi, Buduran, Sidoarjo.
3. Post Mortem RSB B-053, BP-056.B, dan BP-062, merupakan satu identitas, teridentifikasi melalui DNA, medis, dan properti, cocok dengan Ante Mortem 033, atas nama Abdul Halim, laki-laki (16), warga Bulak Banteng Madya 10/14, RT 001 RW 009, Sidotopo Wetan, Kenjeran, Surabaya.
4. Post Mortem RSB BP-035.B, teridentifikasi melalui uji DNA, cocok dengan korban hidup Ante Mortem atas nama Nur Ahmad Ramatulloh.
Kombes Pol Khusnan menambahkan, hingga hari ini total 58 korban telah berhasil diidentifikasi dari 67 kantong jenazah yang diterima Tim DVI.
Dari data 63 korban yang dilaporkan hilang, masih terdapat Lima orang yang belum ditemukan.
Dengan teridentifikasinya 4 kantong jenazah ini, Lima kantong jenazah masih berada di kamar jenazah RS Bhayangkara untuk proses identifikasi lanjutan.
“Semoga amal ibadah adik-adik kami yang menjadi korban, diterima oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Amin ya robbal alamin,” ungkap Kombes Pol Khusnan.
Ia juga menjelaskan bahwa terhadap korban hidup yang menjalani tindakan amputasi, Tim DVI turut melakukan pemeriksaan DNA untuk memastikan kesesuaian identitas.
“Yang dilakukan amputasi kami lakukan tes DNA juga. Jadi nanti tergabung keluarganya apakah nanti diambil atau kami yang mengirim ke sana,” pungkasnya.
Dengan hasil terbaru ini, Polda Jawa Timur memastikan proses identifikasi terus dilakukan dengan cermat dan penuh kehati-hatian.
Hal itu demi memberikan kepastian identitas bagi seluruh korban tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo.
Samsul A.