Lombok Barat, NTB – 9 November 2025, Sebuah langkah penting bagi pengembangan fasilitas keagamaan dan pariwisata di Lombok Barat dilakukan dengan digelarnya rapat pembentukan panitia pembangunan Masjid Al-Barokah, yang terletak di puncak Gunung Gapuk. Lokasi masjid menawarkan pemandangan spektakuler menghadap Laut Selat Lombok dan Kota Mataram, menjadikannya destinasi religi sekaligus wisata alam yang menarik.
Rapat yang berlangsung dengan penuh antusias ini menetapkan Abdul Hanan sebagai Ketua Panitia. Sementara anggota panitia terdiri dari tokoh agama, pemuka adat, dan warga setempat yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan.
Panitia menyampaikan rencana pembangunan masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai sentra pariwisata dan ekonomi lokal. Fasilitas yang akan dikembangkan antara lain:
• Area kuliner yang menonjolkan makanan khas lokal NTB,
• Toko suvenir untuk produk kerajinan masyarakat,
• Dan kawasan sentra wisata yang mendukung kegiatan religi dan rekreasi.

Ketua Panitia, Abdul Hanan, menyampaikan bahwa masjid ini diharapkan menjadi ikon baru Lombok Barat, yang memadukan kegiatan keagamaan dengan potensi ekonomi kreatif lokal.
“Kami berharap Masjid Al-Barokah menjadi pusat kegiatan umat sekaligus mendukung perekonomian warga sekitar melalui pariwisata dan kuliner lokal,” ujar Abdul Hanan.
Warga setempat menyambut baik rencana pembangunan ini. Mereka menekankan pentingnya keterlibatan seluruh masyarakat dalam mendukung proyek yang membawa manfaat spiritual, sosial, dan ekonomi bagi komunitas setempat.
Panitia juga menegaskan bahwa proses pembangunan akan dilakukan secara transparan dan bertahap, dengan pengawasan penuh dari tokoh agama dan masyarakat. Donatur dan pihak yang ingin berpartisipasi dalam pembangunan Masjid Al-Barokah dapat menghubungi panitia melalui jalur resmi yang telah disediakan.
Masjid Al-Barokah di Puncak Gunung Gapuk diharapkan tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga ikon baru wisata religi dan budaya Lombok Barat, yang memadukan keindahan alam, spiritualitas, dan ekonomi lokal.
