Sindoraya.com, Bangkalan, – Enam santri Pondok Pesantren Jabal Qur’an meninggal dunia setelah tenggelam di kubangan bekas galian C di kawasan wisata Bukit Jaddih, di Desa Jaddih, Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Insiden ini terjadi saat para santri yang masih berusia belia bermain di area tersebut tanpa pengawasan. Kamis, (20/11/2025).
Peristiwa bermula sekitar pukul 16.00 WIB. Sejumlah santri keluar dari pondok tanpa izin dari senior maupun ustadz. Mereka berjalan menuju area bekas galian C yang memiliki kubangan air cukup dalam, ketika bermain di tepi kubangan, salah satu santri terpeleset dan tenggelam.
Melihat temannya dalam bahaya, lima santri lainnya berusaha menolong. Namun kondisi tanah yang licin, kontur kolam yang curam, serta kedalaman air membuat mereka ikut terseret dan tenggelam.
Seorang santri yang menyaksikan kejadian itu segera berlari memanggil ustadz. Sang ustadz sempat berusaha memberikan pertolongan, tetapi ia hampir menjadi korban dan kini harus menjalani perawatan intensif di RSUD Bangkalan karena kondisinya kritis.
Warga sekitar dan pengurus pondok kemudian bergerak cepat menuju lokasi. Evakuasi dilakukan menggunakan sepeda motor untuk membawa para korban ke Puskesmas Jaddih. Namun petugas medis memastikan enam santri tersebut telah meninggal dunia sebelum tiba di puskesmas.
Kapolsek Socah, Iptu Pariadi, mengatakan bahwa enam korban merupakan santri yang masih anak-anak. Mereka adalah:
1. Louvin (9) asal Surabaya.
2. Rosyid Ainul Yakin (10) asal Surabaya.
3. Reynand Azka (9) asal Surabaya.
4. Salman (9) asal Surabaya.
5. Moh Nasirudin Adrai (8) asal Sampang.
6. Muhammad Akhtar Muzain Ainul Izzi (7) asal Bangkalan.
“Keenam korban sudah dipastikan meninggal dunia. Seluruh jenazah telah dievakuasi ke puskesmas untuk proses identifikasi,” jelas Iptu Pariadi.
Pihak keluarga menolak autopsi dan meminta agar jenazah segera dipulangkan. Sebagian telah diambil keluarga, sementara lainnya masih menunggu proses penjemputan.
Sementara Kepala Puskesmas Jaddih, drg. Purwanti, menjelaskan bahwa para korban dievakuasi satu per satu menggunakan sepeda motor dan tiba dalam keadaan sudah tidak bernyawa sekira pukul 17.30 WIB.
“Seluruh tubuh korban membiru, pupil membesar, dan ada tanda-tanda lebam akibat masuk ke lumpur,” ujarnya.
Polisi bersama aparat desa dan kecamatan telah melakukan pemeriksaan lokasi serta mengumpulkan keterangan saksi untuk mendalami penyebab pasti tragedi tersebut.
Samsul A.
