Sindoraya.com, Surabaya, – Persebaya Surabaya akhirnya mengambil keputusan besar di tengah musim BRI Super League 2025/2026. Manajemen klub resmi memutus kerja sama dengan pelatih kepala Eduardo Perez Moran setelah hasil imbang 1-1 melawan Arema FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Sabtu (22/11/2025) sore.
Keputusan ini diumumkan melalui akun Instagram resmi klub dan sekaligus menandai berakhirnya era singkat pelatih asal Spanyol tersebut. Menurut manajemen, langkah pemutusan kontrak diambil setelah evaluasi menyeluruh terhadap performa tim yang dinilai belum konsisten sepanjang paruh pertama musim.
“Perihal pelatih pengganti, Persebaya telah mencapai kesepakatan jangka panjang. Namun, Persebaya akan bersikap profesional menunggu tuntasnya segala urusan legalitas,” tulis akun resmi @officialpersebaya.
Derby Jatim Berakhir Mengecewakan
Pertandingan melawan Arema FC yang penuh gengsi justru berakhir mengecewakan. Bertanding di markas sendiri, Bajul Ijo gagal mempertahankan tradisi kemenangan di GBT atas Singo Edan yang sudah terjaga sejak 2019.
Sepanjang laga, terdengar teriakan suporter yang menuntut “Edu Out”. Namun Eduardo tetap menunjukkan sikap tenang menanggapi desakan tersebut.
Usai pertandingan, Eduardo mengaku memahami kekecewaan pendukung Persebaya. Ia menyebut ekspektasi besar dari suporter menjadi tanggung jawab yang harus ia hormati.
“Saya bangga punya suporter fanatik. Saya senang bekerja di klub ini. Namun sebagai pelatih, saya harus bertanggung jawab dan menghormati semua pendapat mereka,” ujar Eduardo.
Bekerja Keras Namun Belum Cukup
Meski mengaku selalu bekerja keras tanpa banyak waktu istirahat, Eduardo gagal membawa Persebaya tampil konsisten. Hasil imbang kontra Arema membuat Persebaya hanya menambah satu poin dan saat ini berada di posisi ke-8 klasemen sementara dengan 16 poin.
“Saya sangat sedih karena hanya mendapat satu poin. Kami sudah berusaha untuk memenangi laga Derby ini. Terima kasih atas dukungannya selama ini kepada semua suporter, Persebaya adalah klub besar dan penuh sejarah,” pungkas Eduardo.
Pemecatan Eduardo Perez tersebut semakin menegaskan ketatnya persaingan di Super League musim ini, di mana sejumlah pelatih lain juga bernasib serupa akibat gagal memenuhi target klub.
Samsul A.
